Rabu, 11 Januari 2017

P E R E N C A N A A N (PLANNING)

A. KONSEPSI DASAR

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapainya. Merencana berarti mengupayakan penggunaan sumbersumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumber daya lainnya (other
resources) untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi tersebut, perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik berikut:
1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang
2. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi
3. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi


B. PROSES PERENCANAAN

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perecanaan terkandung suatu aktifitas tertentu saling
berkaitan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan. Menurut Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktifitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berfikir ke depan
dan megambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta mengahadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang
dimaksud.
1. Prakiraan
2. Penetapan tujuan
3. Pemprograman
4. Penjadwalan
5. Penganggaran
6. Pengembangan prosedur
7. Penetapan dan interpretasi kebijakan


A. Perencanaan :
1. What = menentukan apa yg akan dikerjakan.
2. When = kapan akan dikerjakan.
3. Who = siapa yg akan mengerjakan.
4. Where = dimana akan dikerjakan.
5. How = bagaimana akan mengerjakannya

Dlm pelaksanaan fungsi perencanaan, manajer puncak memiliki 3 fungsi :
1. Menentukan peran yg diharapkan dari organisasi dimasa yang akan datang.
2. Menghubungkan organisasi dengan berbagai macam sistem lingkungannya.
3. Mengevaluasi dan memprakirakan kebutuhan apa saja yg dapat dipenuhi oleh organisasi.


B. Aktivitas Perencanaan :
1. Prakiraan (forecasting)
Suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yg akan datang dengan
penarikan kesimpulan atas fakta yg telah diketahui.

2. Penetapan tujuan (establishing objective)
Suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yg ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.

3. Pemrograman (programming)
Suatu aktivitas yg dilakukan dengan maksud untuk menetapkan : langkah-langkah utama yg diperlukan, unit dan anggota yg bertanggung jawab untuk setiap langkah dan urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.

4. Penjadwalan (scheduling)
Penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.

5. Penganggaran (budgeting)
Suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yg disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.

6. Pengembangan prosedur (developing procedure)
Suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.

7. Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies)
Suatu aktivitas yg dilakukan dlm menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para
bawahannya akan bekerja.


C. PEMBAGIAN RENCANA

1. Rencana strategis (strategic plan)
Dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yg luas, yaitu untuk melaksanakan misi yg merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tsb.

Kelebihannya :
− manajer dpt menentukan tujuan scr jelas dan metode pencapaiannya.
− membantu manajer mengantisipasi permasalahan sblm muncul dan memecahkannya sblm menjadi lebih buruk.
− membantu manajer mengenal peluang yg mengandung resiko dan peluang yg aman dan memilih di antara peluang yg ada.

Kelemahannya :
− bahaya terciptanya birokrasi besar para perencana yg dpt
menghilangkan hubungan dengan produk dan pelanggan
prsh.

2. Rencana operasional (operational plan)
Memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan, terdiri atas :
a. Rencana sekali pakai (single use plan)
Dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala tujuan tsb telah dicapai. Terdiri atas :
- Program (programs). Mencakup serangkaian aktivitas yg relatif luas.
- Proyek (project). Bagian program yg lebih kecil dan mandiri. Setiap proyek akan menjadi tanggung jawab setiap individu yg ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan dlm batas waktu tertentu.
- Anggaran (budget)
Pernyataan tentang sumber daya keuangan yg disediakan
untuk kegiatan tertentu dlm waktu tertentu pula.

b. Rencana tetap (standing plan)
Pendekatan yg sudah dilakukan untuk menangani situasi yg terjadi berulang dan dpt diperkirakan, terdiri atas :
- Kebijakan (policy). Adalah suatu pedoman umum dlm pengambilan keputusan.
- Prosedur standar (standard procedure). Memberikan seperangkat petunjuk detail untuk melaksanakan urutan tindakan yg sering terjadi sbg implemetasi kebijakan.
- Peraturan (rules)
Pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dlm situasi tertentu.


D. TEORI PERENCANAAN
Catanese dan Snyder (1996:49) membuat dikotomi teori perencanaan, yaitu berusaha menjelaskan bagaimana sistem sosial berjalan dan menyediakan peralatan serta teknik untuk mengendalikan dan mengubah sistem sosial.
Jadi dua jenis teori perencanaan tersebut adalah:
1. Teori Operasi Sistem
Spesialisasi komponen sistem cenderung timbul sepanjang empat dimensi utama: Produksi, Alokasi,
Pengendalian dan Penyusunan staf
2. Teori Perubahan Sistem
Terdapat empat jenis perubahan sistem yang dihadapi rasionalisme, inkrementalisme, utopianisme, dan metodisme.

C. Teori Perencanaan
1. Teori Operasi Sistem
a. Produksi
mencakup setiap aktivitas yg ditunjukkan untuk menerima lingkungan, seperti pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, serta pengolahan.
b. Alokasi
mencakup setiap aktivitas yg ditunjukkan pd distribusi barang dan jasa di antara setiap anggota sistem; termasuk di dlmnya fungsi transportasi, komunikasi, kegiatan penjualan eceran dan grosir.
c. Pengendalian
setiap aktivitas bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu sendiri.
d. Penyusunan staf
terpusat pd jumlah dan kualitas anggota sistem, sosialisasi, dan pendidikan dr para anggota sistem, keahlian yg dpt diberikan, kesehatan fisik dan mental, termasuk jenis rekreasi dan hiburan
mereka.

2. Teori Perubahan Sistem
a. Rasionalisme
Bila tujuan akhir telah dirumuskan dengan jelas dan dipahamidengan baik, perencanaan dpt mengikuti model rasional. Larson dan Odino (1981:10) mengajukan delapan langkah pengambilan
keputusan rasional :
- defenisikan masalahnya
- tentukan sasaran
- tentukan ukuran hasil yg scr obyektif dpt mencerminkan sasaran
- cari tindakan alternatif
- analisis setiap alternatif untuk memahami konsekuensinya.
- membandingkan konsekuensi tsb dan dipilih satu alternatif.
- sajikan setiap hasil dan kesimpulan
- terapkan alternatif yg dipilih dan evaluasi tingkat keberhasilannya dlm mencapai setiap sasaran

Minggu, 08 Januari 2017

PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI DAN BISNIS

Tantangan-tantangan yang Dihadapi Bisnis

a. Tantangan Produktivitas
Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar luas yang
makin berkembang. Usaha meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Memperbaharui mesin-mesin dengan modern
2. Kembangkan kegiatan research and development.
3. Di negara maju di coba pemakaian robot
4. Kembangkan manajemen personalia
5. Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.

b. Tantangan Kualitas
Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan seringkali diperbaiki. Konsumen pun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau memperbaiki servisnya.

c. Tantangan Pasar Global
Persaingan global makin lama makin meningkat. Oleh sebab itu, produktivitas dan kualitas produk
harus ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan global tersebut.

1. Globalisasi Ekonomi
Dalam pasar global, pesaing datang dari berbagai negara yang berbeda. Sudah siapkah anda menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada menghadapi era teknologi modern?

2. Tantangan Sosial
a. Pemulihan Ekonomi
Pemulihan ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama
yaitu pengingkatan kebutuhan terhadap barang-barang
konsumi serta penurunan inflasi dan suku bunga.

Trend-trend dan Tantangan Bisnis Masa Kini

b. Wanita di Dunia Kerja
Secara kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat maskulinitas tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya pemimpin wanita yang naik pentas snagat boleh jadi membawa angin baru. Dengan keluwesannya, negosiasi tampaknya akan lebih mewarnai
gaya kepemimpinan mereka. Gaya keibuan boleh jadi akan bertransformasi menjadi ilmu kapas ; ringan dan lembut, tapi bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.

c. Isu link and Match
Link and match adalah kondisi yang menggarmbarkan tingkat kesesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

d. Diversitas
Indonesia memiliki berbagai macam suku dan  adat istiadat yang tentunya memiliki kebiasaan  dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.

e. Konflik Nilai
Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena faktor usia. Perbedaan nilai
tersebut antara lain :
1. Genarasi Baby Boomers
2. Baby Busters

f. Etika Bisnis
Sustainable development maupun green business merupakan isu yang semakin
berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha masyarakat untuk
menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia bisnis juga harus berfungsi
sosial dan dioperasikan dengan mengindahkan etika-etika yang berlaku di
masyarakat.

3. Tantangan Kualitas
Kualitas yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-perusahaan Indonesia untuk
bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Penekanan teknis atau manufaktur
Secara teknis, produk dikatakan kerkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu.
b. Penekanan pada konsumen
Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut
mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Tantangan Teknologi
Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan
menynediakan karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta kemauan belajar
yang tinggi.


HAKIKAT ILMU EKONOMI

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara masyarakat mengalokasikan sumber-sumber yang
terbatas untuk keperluan produksi dan distribusi barang dan jasa (Musselman and Hughes : 1964).
William F. Schoell (1993) mengatakan bahwa: Studi ilmu ekonomi juga termasuk menganalisa kegiatan orang dalam hubungan dengan memproduksi, menabung dan membelanjakan uangnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem ekonomi ialah struktur organisasi
masyarakat yang berusaha mencari kesimbangan antara kebutuhan yang tidak
terbatas dengan sumber-sumber yang terbatas. (Brown and Petrello, 1976).
Kemudian sistem ekonomi harus menjawab pertanyaan berikut :
1. Apa yang akan diproduksi ?
2. Berapa jumlah yang akan diproduksi ?
3. Bagaimana cara memproduksi ?
4. Siapa mendapat apa ?

CIRI-CIRI BISNIS MODERN 
Ciri-ciri dari bisnis modern ialah adanya spesialisasi, saling ketergantungan (interdependence) dan produk massal.
1. Spesialisasi
2. Interdependence
3. Produksi massal .

Produksi diartikan usaha menciptakan barang dan jasa yang menambah kegunaan (utility). Ada 4 kegunaan (utility) yang timbul dari produksi ini yaitu :
1. Form utility 2. Place utility
3. Time utility 4. Possession utility .

Kegunaan Bentuk (Form Utility)
• Peningkatan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat disebabkan oleh perubahan bentuknya.
Sebagai contoh : nilai guna dari sebuah lempengan besi relatif rendah, namun jika lempengan besi
tersebut ditempa menjadi sebuah pisau, maka nilai gunanya akan menjadi lebih besar.

MANAJEMEN, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN

MANAJEMEN, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN


A. RUANG LINGKUP

Berdasarkan ruang lingkup manajemen, manajer, dan kepemimpinan tersebut, tidak menutup kemungkinan memiliki kesamaan dan perbedaan dalam hal implementasinya.
Kesamaannya adalah bahwa antara manajemen, manajer dan kepemimpinan kedudukannya berada dalam organisasi. Sedangkan perbedaannya, manajemen adalah seni, ilmu dan prosesnya, manajer adalah orangnya, dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya.

BSpesifikasi Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan


Tingkatan manajemen :
  1. Manajer Puncak (Top Manager). Manajemen puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari suatu organisasi
  2. Manajer Garis Menengah (middle manager). Manajer yang dapat mencakup lebih dari satu tingkatan dalam suatu organisasi.
  3. Manajer Garis Pertama (first line). Adalah tingkatan manajer yang paling rendah dalam suatu organisasi di mana seorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Cakupan kegiatan manajer :
  1. Dewan Direksi = mengelola organisasi secara keseluruhan.
  2. President Organisasi = mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan.
  3. Kepala Divisi = mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.
  4. Manajer hierarki pertama = cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi.

C. KETRAMPILAN DAN PERAN MANAJER

Menurut George R. Terry (Siswanto, 2006:18) mendeskripsikan pekerjaan berdasarkan fungsinya:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Pengendalian
Keterampilan-keterampilan manajerial yang harus dimiliki oleh setiap manager, menurut Handoko (2003:36) yaitu:
1. Keterampilan konseptual (Conceptual skills)
2. Keterampilan kemanusian (human skills)
3. Keterampilan administratif (administrative skills)
4. Keterampilan teknik (technical skills)
George R. Tery mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya sbb :
1. Perencanaan.
− Menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan.
− Memprakirakan.
− Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja.
− Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan
2. Pengorganisasian.
− Mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksaan.
− Mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dlm pekerjaan operasional.
− Mengumpulkan pekerjaan operasional dlm kesatuan yang berhubungan dan dapat dikelola.
− Menetapkan syarat pekerjaan.
3. Penggerakan.
− Memberitahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan
− Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin.
− Membimbing bawahan untuk mencapai standar pelaksanaan.
− Mengembangkan bawahan untuk merealisasikan kemungkinan sepenuhnya.
4. Pengawasan
− Membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya.
− Menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan.
− Menciptakan alat yg efektif untuk mengukur pelaksanaan.
− Memberitahukan alat pengukur.

Ketrampilan manajer :
  1. Ketrampilan konseptual = kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang beradaptasi dlm operasi.
  2. Ketrampilan kemanusiaan = kemampuan dan pertimbangan yg diusahakan bersama orang lain, termasuk penahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang kepemimpinan yg efektif.
  3. Ketrampilan administratif = seluruh ketrampilan yg berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan.
  4. Ketrampilan teknis = kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik, dan akal yg diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yg diperoleh lewat pendidikan, pengalaman, dan pelatihan.

Selain keterampilan manajer tersebut di atas juga terdapat peran manajer dalam organisasi menurut Siswanto (2006:22) yaitu:

1. Peran antarpribadi manajer (The manager’s interpersonal roles)
a. Sebagai tokoh (central figure)
b. Sebagai pemimpin (leader)
c. Sebagai penghubung (liason)

2. Peran Informasional manajer (The manager’s informational roles)
a. Sebagai pemantau
b. Sebagai penyebar
c. Sebagai juru bicara

3. Peran pengambil keputusan manajer (The manager’s decisional roles)
a. Sebagai wirausaha
b. Sebagai pereda gangguan
c. Sebagai pengalokasian sumber daya
d. Sebagai perunding


1. PERANAN ANTAR PRIBADI
Tiga peranan antar pribadi (interpersonal) membantu manajer menjagaagar organisasi berjalan dengan lancar,yaitu:
  • Peranan tokoh (figurehead). Sebagai kepala suatu unit, manajer kadang-kadang berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial.
  • Peranan pemimpin (leader), mengangkat pegawai, melatihnya, memberi dorongan dan membesarkan hatinya.
  • Peranan penghubung (liaison), yaitu dengan berhubungan terhadap orang yang bukan bawahan atau atasan misalnya, dengan rekan-rekannya dalam organisasi atau dengan langganan dan rekanan di luar organisasi.

2. PERANAN INFORMASIONAL
Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dan orang lain dalam departemennya / dalam organisasi tergantung pada informasi yang di terima atau disalurkan melalui
manajer itu.
  • Peran sebagai pemantau, manajer secara terus menerus mencari informasi yang dapat digunakan untuk keperluannya.
  • Peran sebagai penyebar, yaitu ia membagi-bagikan informasi penting yang tanpa dia tidak akan diperoleh.
  • Peran sebagai juru bicara, manajer menyiarkan sebagian informasi yang dikumpulkannya kepada orang-orang di luar unitnya, bahkan di luar organisasi.

3. PERANAN PENGAMBIL KEPUTUSAN
Dalam hal ini seorang manajer harus bisa memberikan keputusan yang jelas, sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh si penerima keputusan.
  • Peran Wiraswasta (Entrepreneur), manajer berusaha untuk menyempurnakan unitnya.
  • Peran Pemadam Keributan ( Disturbance Handler), ia bertindak terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya.
  • Peran Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator), manajer bertanggung jawab dalam menentukan bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang dimiliki organisasi dan waktu yang di milikinya sendiri akan digunakan.
  • Peran Perunding (Negotiator), manajer melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan, rekanan dan wakil serikat buruh.


Konsep Dasar Manajemen

Pendapat Para Ahli Mengenai Batasan Manajemen :


  1. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Manajemen” memberikan batasan: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  2. H.B. Siswanto = manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
  3. T. H. Handoko = manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksaanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, personalia, kepemimpinan dan pengawasan.

Elemen dasar manajemen :

  1. Elemen sifat :
  • Manajemen sbg suatu seni. Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuandan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
  • Manajemen sbg suatu ilmu. Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah di sistematisasikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum (general purposes).
      2. Elemen fungsi :

  • Perencanaan. Suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah-langkah yg harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengorganisasian. Suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagaian kerja yg direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yg kondusif.
  • Pengarahan. Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama.
  • Pemotivasian. Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yg dilakukan oleh seorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kpd bawahan untuk dapat melakukan suatu kegiatan yg semestinya.
  • Pengendalian/Pengawasan. Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yg telah ditetapkan dan tahapan yg harus dilalui. Jika ada kegiatan yg tidak sesuai dengan rencana dan tahapan tsb, diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective actions).

     3. Elemen sasaran

  • Orang (manusia). Yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur integral dari organisasi/badan tempat ia bekerjasama untuk mencapai tujuan.
  • Mekanisame kerja. Yaitu tata cara dan tahapan yg harus dilalui orang yg mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

     4. Elemen tujuan.
     Yaitu hasil akhir yg ingin dicapai atas suatu pelaksanaan kegiatan yg mengandung sasaran, maksud, misi, batas waktu, standar, target, dan quota. Karakteristik pokok yang terdapat pada
pengertian ilmu :

  • Bersifat rasional = suatu sifat aktivitas yang ditundukkan pada logika formal dalam mengikuti urutan berpikir.
  • Bersifat empiris = kesimpulan yang diambil harus dapat ditundukkan pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia.
  • Bersifat umum = kebenaran yg dihasilkan sbg ilmu tsb dapat diverifikasi oleh peninjau ilmuan. Objek maupun metodenya dapat dipelajari dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersama.
  • Bersifat akumulatif = apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya. Dan juga merupakan kumpulan pengetahuan, baik ilmu teoritis maupun praktis yg terorganisir dan bertujuan untuk mencari kemaslahatan.


Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang manajer :


  1. Objektivitas = dlm satu peninjauan yang dipentingkan adalah objeknya. Faktor subjek dalam membuat deskripsi dan analisis harus dilepaskan jauh-jauh.
  2. Serba relatif = seorang manajer sebaga ilmuwan harus menerima realitas perubahan, mungkin saja terjadi teori mereka digugurkan oleh teori-teori lain.
  3. Skeptif = sikap untuk selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya. Bahwa manajer sebagai ilmuwan harus selalu hati-hati, harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.
  4. Kesabaran intelektual = mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan belm lengkap hasil yg dicapai.
  5. Tidak memihak kpd etik = ilmu tdk memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian ttg hal yg baik dan buruk, melainkan hanya mengemukakan hal yg salah dan benar.


PENTINGNYA TUJUAN DALAM MANAJEMEN

Tujuan dalam manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh seseorang. Tujuan merupakan objek atas suatu tindakan.
Frederick W. Taylor (Siswanto, 2006:11) mengatakan bahwa menggunakan tujuan yang ditentukan sebagai salah satu teknik utamanya dari manajemen ilmiah. Sedangkan Locke (Siswanto, 2006:11) juga mendeskripsikan secara hati-hati mengenai sifat dari proses mental atas penetapan tujuan.

Sifat secara spesifik dijelaskan oleh Locke sebagai berikut:
Sifat spesifik tujuan :

  1. Spesifikasi tujuan = kejelasan dan ketelitian deskripsi kuantitatif dari tujuan.
  2. Sukarnya tujuan = tingkat keahlian / prestasi yang dicari.
  3. Intensitas tujuan = proses penetapan tujuan / proses penentuan cara mencapainya.

Penggolongan tujuan :

  1. Tujuan organisasi secara makro = berhubungan dengan nilai yang dibentuk dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan ekstern.
  2. Tujuan manajer pada seluruh hierarki organisasi = lebih banyak berhubungan dengan hierarki kuantitas dan kualitas yang harus direalisasikan.
  3. Tujuan individu = lebih banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis dan sosial.